Cerita Pria Australia Sudah 100 Kali Kunjungi Korea Utara
Korea Utara (Korut) kembali membuka pintu pariwisata untuk kedatangan turis asing mulai 20 Februari 2025. Kebijakan ini disambut antusias, salah satunya oleh Rowan Beard, pria asal Australia yang juga agen tur Young Pioneer Tours.
Beard merupakan manajer tur Young Pioneer Tours yang berkantor pusat di Beijing, China. Dia sudah bepergian ke Korea Utara lebih dari 100 kali sejak 2012.
"Awalnya, petugas imigrasi Korea Utara bertanya, 'Anda orang Rusia?' dan saya menjawab, 'Tidak, saya orang Australia,' dan menyerahkan paspor saya kepadanya," kata Beard.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Namun, hanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Rason, yang terletak di bagian timur laut negara yang berbatasan dengan Rusia dan China itu yang dibuka untuk wisatawan.
Agensi Beard membawa sekitar 10 pengunjung ke KEK Rason pada 20 Februari 2025, sementara agensi lain, Koryo Tours, akan memimpin rombongan sekitar 15 pengunjung.
Tur tersebut meliputi kunjungan ke pabrik bir, sekolah bahasa asing, sekolah taekwondo, dan tempat menonton di mana perbatasan Korea Utara, China, dan Rusia bertemu.
Agensi Beard menawarkan dua kali perjalanan pada bulan Maret 2025, dan tiga warga Singapura telah mendaftar secara terpisah untuk perjalanan kedua pada pertengahan Maret nanti.
Didirikan pada tahun 1991 untuk menarik investasi asing, KEK Rason tidak pernah sepopuler tujuan wisata seperti Pyongyang, yang tetap tertutup bagi pengunjung asing kecuali Rusia.
Meskipun turis Rusia telah diizinkan masuk ke Korea Utara sejak Februari 2024, mengingat hubungan yang menghangat antara Moskow dan Pyongyang, negara itu tetap tertutup bagi semua pelancong lain, termasuk turis China, yang mencapai 90 persen dari kedatangan turisnya sebelum pandemi.
Sebuah situs web berita Korea Utara sebelumnya melaporkan bahwa rekor 350.000 turis China mengunjungi Korea Utara pada tahun 2019 sebelum penutupan perbatasan.
Namun, pada 18 Februari 2025, sebuah agen perjalanan China mengatakan telah menerima lampu hijau dari mitra Korea Utaranya untuk melanjutkan tur dan menerima aplikasi untuk tur yang berangkat ke Rason SEZ pada tanggal 24 Februari nanti.
Beard mengatakan antisipasi untuk tur ke Korea Utara telah meningkat sejak berita pertama kali menyebar pada bulan Desember 2024 tentang kemungkinan pembukaan kembali. Responsnya sangat luar biasa ketika agensinya mengumumkan tur tersebut pada 28 Januari 2025.
"Dalam lima menit pertama, kotak masuk kami mulai dipenuhi dengan semua pertanyaan yang masuk. Kami 'diserang' dari semua sisi oleh orang-orang yang menginginkan lebih banyak detail dan untuk memesan dan menjadi salah satu yang pertama kembali," kata Beard.
Dia mengungkapkan klien untuk tur Korea Utara cenderung sebagian besar berasal dari Australia, Kanada, dan Eropa, dengan sebagian kecil dari Hong Kong, Taiwan, dan Singapura.
Korea Utara tidak mengizinkan warga Korea Selatan untuk memasuki negara tersebut, sementara pemerintah AS telah melarang perjalanan ke Korea Utara sejak 2017 setelah penahanan dan kematian mahasiswa AS Otto Warmbier, yang dijatuhi hukuman 15 tahun kerja paksa karena mencuri poster propaganda dari sebuah hotel Korea Utara.
Sebuah nasihat perjalanan di situs web Kementerian Luar Negeri Singapura menyarankan warga Singapura untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak penting ke Korea Utara.
Kepala Perwakilan Koryo Tours, Gergo Vaczi, mengatakan kepada The Straits Times bahwa pemandu Korea Utara yang bekerja dengannya mengungkapkan campuran kegembiraan dan kecemasan tentang negara mereka yang dibuka kembali untuk turis lagi.
"Karena mereka tidak memiliki turis selama lima tahun, para pemandu merasa seperti mereka kurang terlatih. Mereka cemas dengan bahasa Inggris mereka," bebernya.
Meskipun fasilitas wisata sebagian besar tidak berubah dari lima tahun lalu, beberapa objek wisata, seperti pasar lokal, sekarang terlarang karena kekhawatiran otoritas Korea Utara yang masih ada tentang pandemi.
Vaczi memperkirakan bahwa setidaknya setengah dari penduduk setempat masih mengenakan masker, dengan penerapan ketat pengukuran suhu dan disinfeksi tangan sebelum pengunjung diizinkan masuk ke dalam gedung-gedung tertentu.
Dia menambahkan, meskipun siaran berita di TV Korea Utara masih mendesak warga negara itu untuk mengenakan masker, tidak ada persyaratan wajib untuk mengenakan masker.
(责任编辑:焦点)
- Berkunjung ke Destinasi Magis yang Lokasinya Satu Jam dari Jakarta
- Novel Baswedan Bertanya: Fahri Hamzah Lagi Belain Siapa?
- Dirjen Diktiristek Kirim Surat ke Kampus untuk Batalkan Kenaikan UKT
- Banjir Bandang Sumbar Telan 43 Korban Jiwa, Sejumlah Jasad dalam Kondisi Tak Utuh
- 7 Kota Terbaik di Indonesia untuk Rayakan Natal Meriah
- Tampar Pegawai Restoran Ramen, Driver Ojol di Kembangan Ditangkap, Ini Kronologinya
- KAME Luncurkan Inovasi Cetak Stiker Label Online di Indonesia
- Giring Berikan Sindiran Pedas, Singgung Pemimpin yang Politisasi Agama
- Rocky Gerung Resmi Dipolisikan DPP PDIP Atas Dugaan Ujaran Kebencian
- Gagal Dapat Honda, Nissan Sebentar Lagi 'Jadian' dengan Dongfeng
- Bali Masuk Daftar Destinasi Tak Layak Dikunjungi, Dispar Angkat Bicara
- Usai Nonaktifkan Irjen Ferdy Sambo, Polri Beri Kabar Baik Soal Kasus Kematian Brigadir J, Simak!
- Waduh! Sekjen DPR RI Dipanggil KPK
- Novel Baswedan Bertanya: Fahri Hamzah Lagi Belain Siapa?
- Ditelantarkan Bertahun
- Momen Jokowi Bertemu Presiden Sri Lanka di Sela WWF ke
- HSBC dan Allianz Luncurkan Produk Investasi Smartwealth Multi Asset Income Fund
- Banjir Bandang Sumbar Telan 43 Korban Jiwa, Sejumlah Jasad dalam Kondisi Tak Utuh
- Elnusa Petrofin Hijaukan Jalur Distribusi Energi dengan Menanam 9.292 Pohon
- Menteri PPPA Minta Tenaga Pendidikan di Sekolah Rakyat Dipersiapkan Secara Matang