Soal Kasus Penistaan Agama, Buat Popularitas Ahok Jeblok
Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki-Djarot, Ansy Lema, mengatakan, tingkat keterpilihan pasangan nomor urut dua dalam pengumuman lembaga survei menjelang Pemilihan Gubernur 2017 terus menurun bukan karena diragukan kinerjanya, melainkan karena tersandung kasus dugaan penistaan agama.?
"Elektabilitas Ahok menurun bukan karena kinerja, tapi isu agama," kata Lema, saat menghadiri pengumuman hasil survei Poltracking Indonesia yang menyatakan elektabilitas pasangan Cagub-Cawagub nomor urut satu, Agus Harimurti dan Sylviana Murni, tertinggi dibandingkan dua pasangan lainnya, di Jakarta, Minggu (27/11/2016).
Ia menambahkan, "Menurut kami,?fine?saja, ini terkonfirmasi dari kepercayaan publik yang masih tinggi."?
Dia mengatakan, proses survei PoltrackingIndonesia yang dilakukan periode 7 sampai 17 November, atau saat Basuki Purnama sedang menghadapi tuduhan penistaan agama hingga penetapan status tersangka, sehingga ia menilai wajar jika elektabilitas Ahok terus menurun.
"Saya membaca hasil survei, kalau menangkap konteks di balik ini terkait waktu pelaksaan survei 7 sampai 17 November, pada saat itu ada kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan pada calon kami," kata dia.
"Basuki ditetapkan juga sebagai tersangka (pada 16 November 2016), maka tensi politik pada titik didih saat itu. Survei dilakukan pada momen itu sehingga sangat wajar jika elektabilitas Basuki melorot karena opini publik mengalah bahwa Ahok salah," lanjut dia.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif dan Riset Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, mengatakan, berdasarkan survei yang digelar 7-17 November 2016, dengan melibatkan 1.200 responden, margin error +/- 2,8 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen, didapatkan pasangan Agus-Sylvi memimpin tingkat elektabilitas sebesar 27,92 persen.?
Yuda juga menyampaikan jika pemilihan gubernur dilaksanakan hari ini, sebanyak 19,16 persen responden memilih Agus Harimurti, 15,92 persen memilih Ahok dan 14,34 persen memilih Anies Baswedan. Namun sebanyak 49,10 persen menyatakan belum memiliki pilihan atau tidak menjawab.
Kendati demikian, Lema tetap mengapresiasi hasil dari bermacam lembaga survei termasuk dari Poltracking Indonesia. (Ant)
(责任编辑:娱乐)
- Alasan Banyak Kursi Ekonomi Pesawat Tak Bisa Direbahkan Lagi
- Cek Formasi PPPK Tenaga Teknis 2022 di Basarnas yang Dibuka Pendaftarannya
- Mitra Utama Investasi, RI Sampaikan Berbagai Potensi Kerja Sama Strategis ke Prancis
- 10 Bandara Terbaik dan Terburuk di Asia Menurut Pebisnis, Ada dari RI?
- Anggaran Dipangkas 54%, KY Tak Bisa Penuhi Permintaan MA Buka Seleksi Calon Hakim Agung 2025
- Anggota KPPS Meninggal, Benarkah Kelelahan Bisa Picu Kematian?
- 2 Jalur Pendakian Gunung Semeru dan Rute yang Dilewati
- Libur Nataru, Kemenhub Catat 8,3 Juta Lebih Orang Bepergian dengan Angkutan Umum
- Ini Negara Paling Aman di Dunia untuk Traveling di 2024
- FOTO: Ratusan Lampion Hiasi Langit Taiwan
- 2 Jalur Pendakian Gunung Semeru dan Rute yang Dilewati
- Nasib Lukas Enembe Ditentukan Hari Ini Usai Diperiksa
- Gibran Cek Fasilitas Kesehatan untuk Program Makan Bergizi Gratis di 3 Lokasi Jakarta
- Nasib Lukas Enembe Ditentukan Hari Ini Usai Diperiksa
- Tim Kuasa Hukum Masih Tunggu Informasi Resmi dari KPK Soal Penetapan Hasto Jadi Tersangka Kasus Suap
- INTIP: Daftar Shio Paling Beruntung dan Paling Sial di Tahun 2024
- Anggota KPPS Meninggal, Benarkah Kelelahan Bisa Picu Kematian?
- Laba Bersih Anjlok 77 Persen, Emiten Milik Grup Salim Ini Fokus Perkuat Efisiensi Operasional
- Wacana Motor Gede Masuk Jalan Tol, Pengamat: Antara Potensi dan Risiko
- Nasib Lukas Enembe Ditentukan Hari Ini Usai Diperiksa