Jepang Tunda Pasang Penghalang Pemandangan Gunung Fuji di Depan Lawson
Wisatawan mempunyai waktu beberapa hari lagi untuk memotret Gunung Fuji di tempat yang populer di Kota Fujikawaguchiko, setelah pihak berwenang Jepang mengatakan pemasangan penghalang ditunda.
Kota Fujikawaguchiko bakal memasang layar penutup untuk mencegah orang mengambil gambar Gunung Fuji, landmark paling terkenal di Jepang dari trotoar di seberang toko Lawson kota tersebut.
Warga lokal mengeluh bahwa para pengunjung menyebabkan masalah lalu lintas dan berperilaku buruk, karena putus asa untuk mendapatkan postingan Instagram yang sempurna untuk foto berlatar Gunung Fuji yang tertutup salju.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami yakin kami akan menerima suku cadang yang diperlukan pada atau sekitar tanggal 20 Mei atau setelahnya," kata pejabat itu, mengutip VN Express International.
Pembatas yang terbuat dari jaring berukuran 2,5m kali 20m dan tiang-tiang yang diperlukan telah dipasang sejak awal Mei lalu.
Lawson mengeluarkan pernyataan pada tanggal 5 Mei 2024 untuk "meminta maaf sedalam-dalamnya kepada penduduk setempat, pelanggan toko, dan banyak orang lain yang merasa tidak nyaman dan bermasalah dengan popularitas tempat yang dijadikan spot foto berlatar Gunung Fuji yang sempurna bagi wisatawan.
Jaringan toko serba ada tersebut mengatakan telah mengirim staf dari kantor pusat Lawson dan memasang tanda, dalam berbagai bahasa, yang menyatakan bahwa dilarang menyeberang jalan di depan toko. Pemerintah juga mempertimbangkan penempatan staf keamanan swasta di lokasi.
Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jepang merupakan rekor tertinggi, di mana pengunjung bulanan melebihi tiga juta pada Maret lalu untuk pertama kalinya. Namun, seperti di tempat wisata lainnya, hal ini belum diterima secara universal.
Di Kyoto, penduduk setempat mengeluhkan adanya wisatawan yang melecehkan geisha terkenal di kota tersebut. Sementara itu, pendaki yang menggunakan rute paling populer untuk mendaki Gunung Fuji saat musim panas ini akan dikenakan biaya sebesar US$13 (S$18), dan jumlahnya dibatasi untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan keselamatan.
(wiw)(责任编辑:娱乐)
- Terdakwa Jiwasraya Gak Betah di Penjara: Nggak Manusiawi Rutan KPK
- Menikmati Libur Sekolah di Jakarta Aquarium Safari, Ada Show Terbaru
- Sandiaga Uno Klaim PPP Telah Lolos Ambang Batas Parlemen 4 Persen, Ini Buktinya!
- Sony Pisahkan Unit Keuangan, Siap Listing Saham Sony Financial September 2025
- Daftar Relaksasi HET Beras Premium dan Medium di Seluruh Indonesia, Papua dan Maluku Paling Mahal
- Kembali Meriahkan IIMS Surabaya 2025, United E
- Buat Besok, 4 Tempat Wisata Ini Ngasih Promo HUT Jakarta
- FOTO: Takjub Kelihaian Akrobatik Kelas Dunia di Mal Jakarta
- Ada Ribuan Pasien Hemofilia Indonesia yang Diduga Belum Terdeteksi
- Mau Traveling? 10 Negara Ini Pasang Tarif Mahal Buat Turis Asing
- Buat Besok, 4 Tempat Wisata Ini Ngasih Promo HUT Jakarta
- Sering Dialami Jamaah Haji di Tanah Suci, Apa Itu Stroke Haba?
- Anies Baswedan dan Keluarga Datangi Rumah Cak Imin, Hadiri Acara Halal Bihalal
- TPN Ganjar
- Apakah Aman Makan Telur yang Sudah Kadaluwarsa?
- Sejarah Masjid Istiqlal: Simbol Kemerdekaan, Dirancang Oleh Arsitek Non Muslim
- Presiden Joko Widodo Resmikan Bandara Singkawang di Kalimantan Barat
- Kabaharkam Ungkap Situasi Masih Kondusif Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024
- Indonesia Lolos Piala Thomas dan Uber Cup, Jokowi: Bangga, Akhiri 14 Tahun Penantian
- Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia, Makan 34 Ribu Burger Seumur Hidup