Diidap Joe Biden, Ini Gejala Kanker Prostat yang Wajib Diwaspadai

Mantan Presiden AS Joe Biden didiagnosis mengidap kanker prostatstadium 9. Sebaiknya Anda lebih waspada dan mengenal gejala kanker prostat.

Dalam sebuah pernyataan, Biden diperiksa dokter setelah ditemukan gejala saat buang air kecil. Setelah rangkaian pemeriksaan, ia didiagnosis mengidap kanker prostat pada Jumat (16/5). Rupanya sel-sel kanker sudah menyebar ke tulang.

"Presiden (Biden) dan keluarganya sedang meninjau pilihan pengobatan dengan dokternya," demikian bunyi pernyataan resmi dari kantor Biden seperti dilansir dari Independent.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gejala kanker prostat

Jika Anda mengalami sejumlah gejala berikut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Deteksi dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan.

• Kesulitan memulai buang air kecil atau urine sulit keluar;
• aliran urine yang lemah atau sering tersendat;
• sering buang air kecil terutama di malam hari;
• sulit mengosongkan kandung kemih saat kencing;
• sakit atau sensasi terbakar saat kencing;
• terdapat darah pada urine atau sperma;
• sakit di area punggung, pinggul, dan tulang panggul; dan
• sakit saat ejakulasi.

Faktor risiko kanker prostat

Kanker prostat termasuk kanker yang umum di kalangan pria. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker prostat sebagai berikut.

1. Usia

Seiring bertambah usia, risiko kanker proses semakin meningkat. Kanker umumnya menyerang pria berusia 50 tahun ke atas.

2. Riwayat keluarga dengan kanker prostat

Lihat Juga : Pakar MIT Bongkar Cara Puasa Bikin Hantam Pemicu Kanker

Punya keluarga yang pernah didiagnosis kanker prostat? Sebaiknya lakukan pemeriksaan sedini mungkin. Jika ada keluarga sedarah pernah mengidap kanker prostat, risiko Anda terkena penyakit yang sama semakin tinggi.

Selain riwayat kanker prostat, risiko ini juga tinggi jika di keluarga ada riwayat kanker payudara.

3. Kegemukan

Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat ketimbang orang yang memiliki berat badan yang sehat. Faktor risiko satu ini tentu bisa dimodifikasi dengan pola makan sehat dan aktivitas fisik yang cukup.