Kenapa Takjil Jadi Buruan Umat Lintas Agama?
Momen Ramadhantak hanya dinikmati oleh umat Muslim, tapi juga oleh seluruh umat beragama.
Tahun ini, topik 'takjil war' menjadi pembicaraan hangat yang sering diperbincangkan di media sosial.
Fenomena war takjil ini muncul karena banyak orang dari agama lain mengaku tertarik dan ikut berburu takjil di bulan Ramadhan. Momen ini dinilai muncul sebagai bentuk toleransi antar-umat beragama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Beragam menu takjil dijual di bulan Ramadhan, mulai dari minuman segar hingga gorengan yang menggugah selera. Semuanya juga bikin mereka kepincut.
"Kalau aku suka beli es buah, jeli-jelian, es podeng, dan kolak," ungkap Angela (21) yang beragama Katolik.
Sementara itu, Rachel (21) mengaku juga pernah ikut berburu takjil. Namun kegiatan itu tak dilakukannya setiap hari seperti umat Islam yang berpuasa.
"Ikut beli takjil kalau lapar dan kalau lagi banyak teman, jadi ikut beli aja," ujarnya.
Rachel bahkan kerap 'gerak cepat' untuk membeli takjil. Sejak siang pukul 14.00-15.00 WIB, ia bahkan sudah mulai berburu jajanan menu buka puasa.
Bukan tanpa alasan, berburu jajanan takjil di siang hari dilakukan untuk menyediakan ruang bagi umat Muslim yang akan berburu takjil di sore hari.
"Jadi kita curi startdulu itu biar enggak ikut rame-ramean. Soalnya kalau udah ramai atau crowdedjadi ngerasakenapa, kan, bukan kita yang puasa," ujar Rachel.
![]() |
Ada juga William (21) yang mengaku sering membeli jajanan takjil saat bulan Ramadhan. Gara-garanya, karena banyak penjual dadakan yang muncul menjual jajanan dengan harga murah.
"Iya beli takjil karena memang banyak makanan yang menarik untuk dibeli, dan takjil-takjil yang dijual juga cukup ramah di kantong harganya, jadi ada keinginan pengin beli," ungkapnya.
Namun, William berpendapat, tak semua umat non-Muslim berburu takjil untuk dirinya sendiri. Menurut dia, mungkin saja takjil itu dibeli untuk diberikan pada orang lain yang berpuasa.
"Yang borong takjil itu [non Muslim] siapa tahu mereka beli banyak untuk membagikan kepada orang yang berpuasa, misalnya rekan kantor atau orang yang bekerja di rumahnya," ujar William.
Lihat Juga :![]() |
Lagi pula, menurut dia, fenomena 'war takjil' seharusnya bisa jadi menguntungkan bagi semua pihak.
"Jadi, karena tujuannya [penjual takjil] untuk mencari pundi-pundi uang, jadi ya enggak ada salahnya [dibeli oleh siapa pun]," ujar William.
Dengan begitu, fenomena 'war takjil' ini menjadi berkah bagi semua orang. Para penjual pasti akan ikut diuntungkan dengan dagangannya yang habis, tak peduli penganut agama apa pun yang membelinya.
(sya/asr)(责任编辑:百科)
- ·Mengenal Diet OMAD: Kelebihan dan Bahaya Makan Sehari Sekali
- ·弘益大学服装设计学费需要多少?
- ·Ini 7 Camilan yang Enak, Sehat, dan Aman buat Penderita Diabetes
- ·PT Al Zubara Indonesia sebut Biaya Proses Penempatan PMI ke Inggris Hanya Rp45 Juta
- ·Pengadilan Bacakan Hasil Banding KPU RI Terhadap PRIMA Terkait Penundaan Pemilu 2024
- ·Catat, 7 Cara agar Lebih Kurus Tanpa Diet dan Olahraga
- ·Cak Imin: 500 Triliun Bisa Bikin Seluruh Kalimantan Bagus Daripada Proyek Ambisius
- ·5 Cara Menyimpan Buah dan Sayur agar Tahan Lama, Bisa Berminggu
- ·PSI Dan Partai Golkar Lakukan Pertemuan, Bahas Wacana Koalisi Besar
- ·Long Weekend Rawan Makan Kebablasan, Cegah dengan Cara Ini
- ·FOTO: Anak Harimau Sumatra Lahir di Kebun Binatang Roma
- ·5 Gejala Awal Lupus pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu
- ·Sebentar Lagi, BTS Pop
- ·VIDEO: Melihat Rekor Baguette Terpanjang di Dunia, Nyaris 150 Meter
- ·Berkenalan dengan Puteri Indonesia 2024 Harashta Haifa Zahra
- ·Sandiaga Sebut Harga Tiket Pesawat Bakal Turun, tapi Kapan Ya?
- ·美术生可以出国留学吗?条件有哪些
- ·Terowongan Bawah Laut Penghubung Eropa dan Afrika, Proyek Mustahil?
- ·7 Minuman Ini Ampuh Bersihkan Ginjal, Usir Racun yang Bikin Penyakit
- ·Sanksi Anggota Polri yang Tak Netral dalam Pemilu 2024, Pemecatan Menunggu