Anak Menelan Cairan Berbahaya? Jangan Langsung Dimuntahkan
Biasanya orang tuamemaksa anak memuntahkan cairan berbahaya yang tertelan. Namun, dokter tidak menyarankan cara ini.
Selain benda-benda asing, anak rentan menelan cairan berbahaya seperti minyak tanah, air sabun, air aki yang mengandung asam sulfat, atau air detergen.
"Cairan berbahaya sangat bisa menyebabkan gangguan karena kerusakannya parah," kata dokter spesialis anak-konsultan Ariani Dewi Widodo dalam webinar bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kamis (9/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara cairan basa biasanya tidak cepat menimbulkan reaksi. Sabun cuci piring dan air detergen punya aroma yang menarik, tapi rentan tertelan anak. Namun saat tertelan, reaksi tidak langsung muncul.
"Cairan kontak dengan jaringan, timbul reaksi persabunan atau membuat jaringannya jadi mencair. Jaringan sudah rusak parah tapi tidak terdeteksi di detik pertama. Kerusakan terus berjalan meski cairan tidak bersentuhan lagi dengan jaringan," jelas Ariani.
Salah satu contoh kasus yang masih diingatnya adalah saat seorang anak menelan cairan asam sulfat pada 2021 lalu. Anak tersebut juga terinfeksi Covid-19 dan penanganannya agak terlambat.
Ketika endoskopi, asam sulfat sudah membuat kerusakan di jaringan lambung sehingga saluran keluar dari lambung ke usus rusak.
"Lubang dari lambung ke usus enggak ada, lalu operasi, dibuat saluran baru. Untung selamat," katanya.
Jangan dimuntahkan
![]() |
Umumnya refleks orang tua saat anak menelan cairan berbahaya adalah meminta anak memuntahkan cairan tersebut. Hanya saja, tindakan ini malah membahayakan anak.
"Sekali kontak, muncul kerusakan parah. Dua kali kontak, cairan masuk dan keluar, kerusakannya lebih berat," jelas Ariani.
Di samping itu, memuntahkan bisa berisiko mikroaspirasi. Artinya, cairan yang dimuntahkan bisa masuk ke saluran napas. Jika saluran napas rusak, ada risiko henti napas dan bisa berujung fatal.
Bagaimana jika mencoba meminumkan air putih banyak-banyak?
Air putih bisa berguna untuk membilas cairan berbahaya di saluran kerongkongan. Hal ini masih bisa dilakukan, tapi Ariani memberikan catatan. Air putih bisa diberikan jika tidak ada bengkak dan anak masih bisa menelan.
"Sebaiknya langsung dibawa ke rumah sakit. Tim rumah sakit bisa mencoba menetralkan, mengeluarkan cairan dengan NGT tanpa merusak jaringan," katanya.
(els/asr)(责任编辑:综合)
Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Diperiksa KPK Terkait Kasus TPPU
Pendidikan Perkuat Ketahanan Nasional, Jadi Elemen Penting Nilai Kebangsaan
Cegah Korupsi, KPK Tinjau Pelayanan Publik di Bantul dan Yogyakarta
Bersaing di Industri, 869 Wisudawan Untar Siap Hadapi Transformasi Teknologi
Polda Jabar Buka Hotline Pemberian Informasi Pembunuhan Vina Cirebon
- Tak Hadiri RUPS, Ini Penjelasan PT SER Soal Pengelolaan Blok Cepu
- Kasus Mario Dandy Bisa Kena Tuduhan Percobaan Pembunuhan Berencana?
- China Tegaskan Robot Tidak Akan Gantikan Pekerja Manusia, Ini Buktinya
- Diangkat Jadi Menteri Perdagangan yang Baru, Ini Dia Sepak Terjang Budi Santoso
- Maju Pilgub Jakarta, Pramono Anung Ajukan Surat Keterangan Tidak Pernah Dipidana
- Quick Count Pilkada Kabupaten Kediri 2024, Pasangan Dhito
- Wakil Presiden Republik Rakyat China Kunjungi TMII Seusai Hadiri Pelantikan Prabowo dan Gibran
- Pulih dari Penyakit Jantung Rematik Tanpa Operasi Besar
-
Broker Octa Imbau Trader Waspada Terhadap Saran Berbahaya
Jakarta, CNN Indonesia-- Saat menavigasi rekomendasi trading online, sangat mudah menemukan informas ...[详细]
-
KemenKopUKM Akan Dorong Promosi UMKM dengan Smesco Indonesia
JAKARTA, DISWAY.ID --Pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM), Badan Layana ...[详细]
-
SuaraJakarta.id - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongre ...[详细]
-
BREAKING NEWS! MA Batalkan Vonis Bebas Ronald Tannur, Dihukum Penjara 5 Tahun
Mahkamah Agung (MA) batalkan putusan hakim Pengadilan Negeri Surabaya yang memvonis bebas Ronald Tan ...[详细]
-
Datangi Komnas HAM, Kuasa Hukum Vina Cirebon Minta Diberikan Pendampingan dan Trauma Healing
JAKARTA, DISWAY.ID- Tim kuasa hukum keluarga Vina Cirebon mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manus ...[详细]
-
Jakarta, CNN Indonesia-- Merek parfum lokal Mykonos membuka pop-up store pertama di Transmart Kota K ...[详细]
-
9 Kebiasaan Penyebab Perut Buncit, Ada yang Sering Dilakukan
Jakarta, CNN Indonesia-- Perut buncitdisebabkan oleh penumpukan lemak perutatau obesitasperut. Terda ...[详细]
-
7 Makanan Ini Bisa Bantu Turunkan Kolesterol Tinggi dengan Cepat
Daftar Isi Makanan untuk menurunkan kolesterol ...[详细]
-
IIMS Surabaya 2025 Dapat Dukungan Pemerintah Kota sebagai Penggerak Ekonomi Lokal
Warta Ekonomi, Jakarta - Indonesia International Motor Show (IIMS) Surabaya 2025 kembali memancarkan ...[详细]
-
Wakil Presiden Republik Rakyat China Kunjungi TMII Seusai Hadiri Pelantikan Prabowo dan Gibran
BEKASI, DISWAY.ID- Taman Mini Indonesia Indah (TMII) baru saja menerima kunjungan kehormatan dari Wa ...[详细]
PPDS Anestesi di RS Kariadi Dihentikan, Bagaimana Nasib Mahasiswa?
Rafael Alun Trisambodo Tunjukkan Gelagat Aneh Sebelum Deposit Box Berisi Rp37 Miliar Dibongkar PPATK
- Capai Rp 300 Triliun, Ini Rincian Kerugian Negara Dalam Korupsi PT Timah
- Peruntungan Shio di Tahun 2025: Shio Tikus hingga Ular
- Polda Metro Jaya Gelar Rekontruksi Penganiayaan D oleh MDS Hari Ini
- Pilot Peringatkan Risiko Serius bagi Penumpang Pesawat yang Sakit Flu
- Waspada, Ini 5 Tanda Awal Ginjal Kamu Bermasalah
- Mengapa Pesawat Tak Boleh Terbang di Atas Ka'bah?
- Mendikdasmen: Afirmasi untuk Guru Konawe Terjerat Kasus Kekerasan, Bantu Diterima PPPK