会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Kesulitan Ekonomi Jadi Faktor Penentu Childfree di Indonesia!

Kesulitan Ekonomi Jadi Faktor Penentu Childfree di Indonesia

时间:2025-06-06 17:32:04 来源:安卓系统quickq下载 作者:焦点 阅读:685次
Jakarta,quickq电脑版官网下载安装 CNN Indonesia--

Childfree tak melulu didorong oleh pola pikir masyarakat yang semakin terbuka. Khusus di Indonesia, faktor kesulitan ekonomi juga berkontribusi besar dalam mendorong pilihan hidup untuk tidak memiliki anak.

Laporan "Menelusuri Jejak Childfree di Indonesia" yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sebanyak 71 ribu perempuan berusia 15-49 tahun di Indonesia memilih childfree. Angkanya sendiri cenderung meningkat dalam empat tahun terakhir.

Kesulitan Ekonomi Jadi Faktor Penentu Childfree di Indonesia

Kesulitan Ekonomi Jadi Faktor Penentu Childfree di Indonesia

"Prevalensi perempuan yang tidak ingin memiliki anak kemungkinan juga akan meningkat di tahun berikutnya," tulis laporan tersebut, dikutip Rabu (13/11).

Kesulitan Ekonomi Jadi Faktor Penentu Childfree di Indonesia

ADVERTISEMENT

Kesulitan Ekonomi Jadi Faktor Penentu Childfree di Indonesia

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Soal Ingar-bingar Childfree, Masyarakat RI Sebenarnya Tidak Tabu
  • Pandangan Islam soal Pasutri Childfree, Melarang atau Tidak?
  • 'Mengapa Saya Takut Dihamili Suami Sendiri?'

Hal tersebut juga memicu kesimpulan bahwa pada umumnya childfreedidorong oleh pola pikir masyarakat yang semakin terbuka akan hak-hak hidupnya.

Faktor kesulitan ekonomi lebih tinggi

Namun demikian, laporan juga menuliskan bahwa persentase perempuan berpendidikan SMA ke bawah yang memilih childfreejuga justru lebih tinggi.

Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), level pendidikan sangat berpengaruh terhadap kesempatan kerja. Hal ini selanjutnya akan menentukan status perekonomian seseorang.

"Jadi, keputusan hidup childfreedi Indonesia sepertinya tidak hanya dipengaruhi oleh membaiknya level pendidikan, namun juga dilatari oleh kesulitan ekonomi," bunyi laporan memprediksi.

Temuan tersebut didukung oleh data perempuan yang memilih childfreedalam dunia kerja. Dari data SUSENAS 2022, sekitar 57 persen perempuan childfreeternyata tidak terlibat aktif dalam kegiatan ekonomi atau bekerja dan memiliki penghasilan sendiri.

"Jadi, faktor ekonomi memang tidak dipungkiri sebagai salah satu penentu keputusan hidup tanpa anak," tulis laporan.

Sementara itu, kelompok perempuan childfreeyang aktif di dunia kerja terlibat aktif di sektor perdagangan. Lebih dari 80 persen perempuan childfreedalam kelompok ini telah menempati rumah milik sendiri di tengah menanjaknya harga properti.

(asr/asr)

(责任编辑:休闲)

相关内容
  • Curhat Ibu soal Cuti buat Suami di UU KIA: 3 Hari Mana Cukup?
  • Jokowi Buka Peluang Reshuffle Kabinet Lagi, Basuki
  • WhatsApp Tak Perlu Nomor HP, Cukup Pakai Username Aja!
  • Bagaimana Hukum Memakan Daging Kurban Sendiri?
  • Sindir Konsep Perubahan, Megawati: Kapan Negara Mau Maju?
  • Jaga Transparansi Keuangan, Pemkot Denpasar Raih Opini WTP ke
  • Respon Ketum Golkar Soal Film Dirty Vote, Airlangga: Jangan Memperkeruh
  • Lima Pengedar Sabu Terciduk BNNP Kaltim
推荐内容
  • Gadis Ini Marah Ditegur Seenaknya Rendam Kaki di Danau Situs Historis
  • Pemprov DKI Mau Terapkan Lagi Ganjil
  • Gubernur Pramono Anung: 2029 Bus Listrik Akan Sampai 2.000 Unit
  • Gandeng BAZNAS, Mitratel Salurkan 2.300 Paket Kurban ke Daerah Pelosok
  • Pergantian Panglima TNI Sebut Jokowi Masih Dalam Proses
  • Mantan LC Korban Mutilasi Suami, Ternyata Bekerja di Meikarta