Panti Pijat Bakal Kembali Buka, Anak Buah Anies Akui...
时间:2025-06-05 18:00:31 出处:综合阅读(143)
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia menyatakan pihaknya masih menggodok protokol kesehatan untuk mencegah ppenyebaran virus corona atau Covid-19 jika tempat hiburan dan panti pijat di wilayah Ibu Kota kembali buka.
Ia mengatakan penyusunan dibahas bersama pelaku usaha dan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta.
"Lagi disusun bareng-bareng, dinas pariwisata, pelaku industri, asosiasi dan dinkes untuk prosedur Covid-19 ketika tempat-tempat itu dibuka lagi," katanya kepada wartawan, Rabu (3/6/2020).
Baca Juga: Garuda Rilis Layanan Baru Saat Pandemi, Irfan Setiaputra: Covid-19 Menuntut Kami Adaptif dan Kreatif
Baca Juga: Mas Anies, Besok PSBB Jakarta Selesai?
Lanjutnya, ia mengaku akan melakukan pengawasan secara ketat kepada setiap tamu dan karyawan tempat hiburan tersebut.
"Ya, nantinya apapun yang dilakukan ini harus bisa menekan penyebaran virus. Kaidah physical distancing, higienis, itu yang utama untuk karyawan ataupun tamu. Semuanya harus dipersiapkan secara matang, termasuk physical distancingnya kayak apa di lapangan," ujarnya.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
上一篇: Visa Infinite Hadirkan Manfaat Eksklusif Baru, Termasuk Akses Presale Konser BLACKPINK
下一篇: Istana Imbau Masyarakat Turut Meriahkan Acara Kirab Bendera Pusaka Merah Putih Besok
猜你喜欢
- 50 Pantai Terbaik di Dunia, Ada 1 dari Indonesia
- Kronologi Helikoper Jatuh di Pecatu Bali, 5 Penumpang Dinyatakan Selamat
- Ngaku Sering Ngamuk ke Menkumham, Megawati: Lu Jadi Menteri Ngapain? Anak Buah Kita Ditarget Mulu
- Tokoh NU Bantah Pemberian Izin Tambang Ormas Keagamaan Bentuk Kompensasi Politik
- Denmark Bakal Beri Hadiah buat Pelancong Ramah Lingkungan
- Jelang Keberangkatan ke IKN, Ini Harapan Pelatih Paskibraka Pusat 2024
- Jokowi Larang Masyarakat Berjudi: Judi Pertaruhkan Masa Depan Keluarga!
- Era Digital, KAI Logistik Dukung Transformasi Pendidikan Berbasis Teknologi di Indonesia
- Sri Mulyani Siapkan Anggaran Perlinsos hingga Rp 513 Triliun Pada 2025