时间:2025-05-20 15:50:10 来源:网络整理 编辑:娱乐
Jakarta, CNN Indonesia-- Kejadian mengerikan dialami seorang wanita di Hunter Valley, Australia, pad quickq最新版本苹果
Kejadian mengerikan dialami seorang wanita di Hunter Valley, Australia, pada 12 Oktober lalu, ketika dia sedang mencoba mengambil ponselnya yang jatuh. Wanita itu malah terjepit di celah batu.
Wanita yang tidak disebutkan namanya itu hendak mengambil ponsel yang terjatuh di antara bebatuan, tapi ia malah terjebak dalam posisi terbalik dengan kaki di atas dan kepala di bawah.
Parahnya, dia terjepit di celah batu dalam posisi terbalik seperti itu selama tujuh jam, sebelum akhirnya berhasil diselamatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan keterangan Kepolisian NSW, wanita itu berusia 23 tahun, sempat ditinggal teman-temannya di lokasi karena harus meminta bantuan penyelamat. Kebetulan di lokasi kejadian sinyal telepon tidak ada.
Paramedis penyelamat spesialis, Peter Watts, adalah petugas penyelamat pertama yang berada di tempat kejadian itu. "Pikiran pertama saya adalah, bagaimana kami akan mengeluarkannya dari sini? Karena saya belum pernah mengalami hal ini," ujar Watts.
"Dalam pelatihan penyelamatan ambulans, kami membahas beberapa cara penyelamatan di antara celah, penyelamatan ruang terbatas dan penyelamatan vertikal, dan itu semacam penggabungan semua hal tersebut dalam satu pekerjaan," bebernya.
Saat Watts dan petugas lainnya datang, yang bisa mereka lihat cuma kaki wanita itu berada di antara celah 10 cm di bebatuan. "Saat dia merangkak masuk ke dalam lubang kecil ini, dia terpeleset dan meluncur sekitar tiga meter ke bawah dan terjebak," ungkap Watts.
Area tempat wanita itu terjatuh berjarak sekitar 50 meter di jalur semak-semak yang tidak bisa diakses, bahkan dengan kendaraan off-road sekalipun.
"Kami semua menyatukan pikiran dan memutuskan satu-satunya cara untuk mengeluarkannya adalah dengan keluar secara vertikal, yang berarti kami harus memindahkan bebatuan ini," tuturnya.
Polisi, pemadam kebakaran, ambulans, kru penyelamat sukarelawan bekerja keras selama tujuh jam untuk dapat membebaskan wanita itu. Tim penyelamat menyarankannya untuk tetap diam.
Sebab, dikhawatirkan apabila wanita itu bergerak, dia bakal tergelincir lebih jauh ke dalam lubang, sehingga semakin sulit dijangkau. TIm penyelamat kesulitan menyingkirkan batu-batu di sekitarnya tanpa harus menggali lebih dalam.
"Kami khawatir setiap kali kami memindahkan batu, jika batu tersebut jatuh ke arah yang salah, batu tersebut akan menimpanya," jelas Watts.
Watts memuji wanita itu yang tenang meski dalam kondisi bahaya karena terjepit di antara celah batu. Tim penyelamat sempat khawatir soal kondisi wanita itu yang terbalik begitu lama, yang berpotensi mengalami efek tekanan berlebih pada anggota tubuh tertentu.
"Dia sangat tenang dan terkendali melalui semuanya. Saya sangat terkesan. Saya pasti akan panik. Dia tidak panik sama sekali," ucap Watts.
Yang tersulit ketika menggeser batu seberat 500 kilogram. Dari kerekan hingga kayu dipakai untuk mengakali perpindahan batu supaya memudahkan menarik wanita tersebut.
Mereka mulai mengeluarkan wanita itu dari lubang, tapi karena lubang tidak lurus ke bawah, tim penyelamat tidak bisa menariknya ke atas. Wanita itu mesti membentuk huruf S, dengan kakinya menekuk ke satu sisi lalu ke sisi yang lain.
"Setelah kami berhasil mengeluarkan pinggulnya, maka kami harus menggerakkan kakinya kembali ke sisi kiri untuk mengeluarkan bahunya. Jadi, itu adalah sedikit manuver untuk mengeluarkannya dari celah kecil itu," bebernya.
Watts merasa begitu lega setelah membebaskan wanita itu dari celah batu. Wanita itu kelelahan dan pusing, karena semua darah ada di kepalanya usai posisinya terbalik.
"Kakinya begitu pucat hingga tidak bisa berdiri, tidak bisa berjalan pada tahap itu," kata Watts.
Meski berhasil lolos dari celah batu tanpa luka berat, karena hanya memar ringan dan luka gores, wanita ini tetap dibawa ke rumah sakit untuk diobservasi. Di sisi lain, ponselnya masih terjebak di antara bebatuan.
(wiw)Pecinta Ferdinand Harap Bersabar... Polisi Ternyata Belum Menerima Permohonan Penangguhan Penahanan!2025-05-20 15:44
Komitmen Bisnis Hijau dan Berdayakan Nelayan, PIS dan Anak Usaha Raih Tiga Penghargaan Bergengsi2025-05-20 15:03
Hore! Nggak Jadi 'Gatot Kedua', Anies Jelaskan Situasi di Pelaminan Kaesang2025-05-20 14:43
Lirik lagu Hymne Guru Lengkap dengan Sejarahnya yang Mengharukan2025-05-20 14:16
Nama dan Manajemen Baru, Satpol PP DKI Akui Cabut Segel Holywings Gatsu2025-05-20 14:16
Pelaku Cor Jasad Pemilik Ruko di Jakarta Timur adalah Orang Kepercayaan Korban2025-05-20 14:13
2025法国设计学院排名2025-05-20 14:07
Akun AJI Indonesia Diretas Dan Kini Jadi Akun Jualan Gadget2025-05-20 13:26
Kolam Sementara Pengganti Air Mancur Trevi Diejek Mirip Bak Cuci Kaki2025-05-20 13:24
Mendikdasmen Bahas Penyempurnaan Pendidikan Usia Dini, Termasuk Mencegah Bunuh Diri2025-05-20 13:05
Cerita Hidup Menyepi di Svalbard, Tempat Terpencil di Ujung Dunia2025-05-20 15:15
Emrus Sarankan Tak Ada Salahnya Endar Datangi Firli untuk Minta Maaf2025-05-20 14:34
Pelita Jaya Kembali di Jalur Kemenangan usai Tekuk Tangerang Hawks2025-05-20 14:23
2025年欧洲设计类大学排名榜单2025-05-20 14:22
Ingin Jangkau Masyarakat Lebih Luas, Pasangan Anies2025-05-20 13:45
Terapkan Inovasi yang Berkelanjutan, Bank Mandiri Raih Dua Penghargaan Alpha SouthEast Asia 20242025-05-20 13:35
Polisi Ungkap Kasus Pembuatan Rekening Nasabah Bank Tanpa Izin dengan Bantuan AI2025-05-20 13:31
Selama Tiga Bulan, Perputaran Uang Judi Online W88 Capai Rp 1 Triliun2025-05-20 13:30
Turun Tajam Rp23 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Dibanderol Rp1.871.000 per Gram2025-05-20 13:21
2025全球影视制作专业大学排名2025-05-20 13:06