Kota di Prancis Punya Cara Cerdas Atasi Overtourism
Marseille di Prancis adalah kota yang tepat untuk dikunjungi selama musim panas. Banyak dari wisatawan yang menikmati Marseille sebagai tempat liburanmusim panas.
Tidak mengherankan, dengan banyak masuknya pengunjung ke Marseille membuat kota itu jadi destinasi populer terbaru untuk liburan jangka pendek, sehingga penyewaan properti sebagai penginapan masif terjadi.
Seperti dilansir Time Out, Wali kota Marseille, Benoît Payan mengumumkan proposal baru mencegah pemilik persewaan liburan seperti Airbnb, yang ingin menghasilkan uang dari orang-orang pemilik properti di Marseille.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan menggunakan semua yang diizinkan hukum sebagai senjata. Itu akan membuat mereka berhenti ingin menghasilkan uang dari orang-orang Marseille," tambahnya.
Saat ini, orang-orang di Marseille yang ingin menyewakan rumah kedua harus meminta otorisasi dari balai kota, tetapi itu adalah sesuatu yang juga telah ditindak tegas oleh Payan.
Dia mengklaim bahwa ketika dia menjabat pada tahun 2020, tingkat penerimaan permintaan ini adalah 82 persen, dan tampaknya, sekarang turun menjadi empat persen.
Dan meskipun ini mungkin terdengar seperti sikap yang kuat untuk diadopsi, seluruh Prancis memiliki sikap yang sama, sebagian besar untuk mengekang dampak pariwisata yang berlebihan pada pasokan perumahan.
Seluruh negara memiliki aturan ketat tentang persewaan liburan jangka pendek, tetapi otoritas lokal diizinkan untuk memberlakukan aturan yang lebih ketat jika mereka mau.
Dalam pertempurannya yang terkenal dengan Airbnb, Paris mendapatkan putusan dari Pengadilan Eropa bahwa otorisasi lokal harus diberikan untuk setiap persewaan jangka pendek yang akan disetujui. Paris kini telah melarang semua penyewaan rumah kedua dan membatasi jumlah hari rumah utama dapat disewakan.
Baik Paris maupun Marseille memiliki 'Brigade Airbnb' masing-masing untuk membantu mereka menindak iklan ilegal, ini jelas bentuk komitmen untuk membatasi dampak dari pariwisata yang berlebihan atau overtourism.
(wiw)(责任编辑:热点)
- ·Wajib Tahu, 3 Fase saat Sakit Demam Berdarah dan Cara Menanganinya
- ·Puskesmas Batasi Kuota Cek Kesehatan Gratis per Hari, Ini Penjelasan Kemenkes
- ·Fokus Eksekutif Dulu, Deddy Sitorus Ingatkan Pemindahan Ibu Kota Tak Bisa Buru
- ·5 Negara Ini Punya Paspor Terlemah di Dunia, Semuanya dari Asia
- ·Polri Pastikan Tak Ada Anggota Divhubinter Terlibat Pemerasan WN Kanada
- ·NYALANG: Nestapa dari Tepi Dunia
- ·NYALANG: Nestapa dari Tepi Dunia
- ·Kemenkes Pangkas Biaya Operasional 50 Persen, Apa Saja yang Terdampak?
- ·Investor Soroti Data Ekonomi Amerika Serikat, Harga Bitcoin Kembali Naik ke US$105.000
- ·Pemkab Kediri Harap Pimpinan Definitif DPRD Segera Susun RAPBD 2025
- ·Kota 'Hidden Gem' Portugal Jadi Destinasi Anyar Eropa Layak Kunjung
- ·Simak Jadwal Libur Sekolah Selama Bulan Puasa 2025 Sesuai SKB 3 Menteri
- ·FOTO: Menikmati Desa Hanok Bukchon yang Tak Pernah Sepi Pelancong
- ·Simak Jadwal Libur Sekolah Selama Bulan Puasa 2025 Sesuai SKB 3 Menteri
- ·Benarkah Kita Butuh Makanan
- ·Pria India Lakukan Pelecehan Seksual dan Masturbasi di Pesawat
- ·Aduh! Kemendiktisaintek Pastikan Tukin Dosen 2020
- ·5 Negara Ini Punya Paspor Terlemah di Dunia, Semuanya dari Asia
- ·7 Buah Terbaik untuk Sahur, Enak dan Bikin Kenyang Seharian
- ·Jumlah Wisman ke Indonesia Januari