Corona Gerus Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jakarta
时间:2025-06-06 10:59:44 出处:热点阅读(143)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengakui bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) ibu kota mengalami penurunan begitu drastis akibat wabah corona.
Menurut Anies yang juga mantan Mendikbud ini, DKI melakukan penyesuaian APBD DKI 2020 karena begitu berkurangnya sumber-sumber pendapatan.
Baca Juga: Optimis! Anies Yakin Jakarta Jadi yang Pertama Sembuh Total dari Corona
"Pendapatan tahun ini mengalami pengurangan yang luar biasa," ujar Anies dalam Musrenbangnas virtual pada Kamis (23/4/2020).
Anies menyampaikan, penyesuaian itu membuat APBD 2020 menjadi hanya 47 persen dari nilai semula, yaitu Rp87,9 triliun. APBD 2020 berkurang hingga 53 persen.
"Kita mengalami kontraksi hingga (anggaran) hampir 53 persen berkurang. Jadi, anggaran kita tinggal 47 persen dari anggaran semula," ujar Anies.
Anies juga mengemukakan, sumber paling utama PAD Jakarta yaitu pajak dari aktivitas ekonomi. Saat aktivitas ekonomi ditekan untuk mengurangi potensi penularan corona, pemasukan ke APBD Jakarta turut berkurang juga.
"Pendapatan utama Jakarta adalah dari pajak. Dan pajak mengandalkan kegiatan perekonomian. Ketika kegiatan perekonomian turun, pajak yang dibayarkan turun," ujar Anies.
上一篇: FOTO: Ribuan Singa Laut Mejeng di Dermaga Populer California
下一篇: Doa Safar atau Perjalanan Jauh, Bisa Dibaca Sebelum Berangkat Haji
猜你喜欢
- Tarif Tol JORR Sama, Alasannya 'Masuk Akal'
- Klaim Sekarang! Ini Tips Menikmati Saldo DANA Kaget Saat Akhir Pekan
- Bali, Manado, Kalimantan Dipadati Wisatawan Selama Libur Waisak, Ini Jalur Tol Paling Macet
- Nestapa Johnny Plate: PK Ditolak MA, Tetap Dibui 15 Tahun dalam Kasus BTS Kominfo
- Curhat Ibu soal Cuti buat Suami di UU KIA: 3 Hari Mana Cukup?
- Masih Ingat Peran Guru BK? Kini Setiap Guru Harus Siap Dampingi Siswa Secara Psikologis
- Pacu Hilirisasi Kelapa Sawit, Kemenperin Dukung Riset MAKSI dan Kimia Farma
- BPOM Permudah Sertifikasi Produksi hingga Izin Edar Produk UMKM PBNU
- Petani Usulkan Subsidi Harga Pembelian Gabah dan Beras, Ganjar Pranowo Singgung Digitalisasi