Buku Langka, Novel Edisi Pertama Harry Potter Laku Terjual Rp364 Juta
时间:2025-06-05 00:19:10 出处:时尚阅读(143)
Buku novelsalinan Harry Potter And The Philosopher's Stone, yang merupakan salah satu dari 500 salinan pertama yang dicetak pada tahun 1997, terjual pada hari Sabtu (8/2).
Edisi pertama novel debut penulis asal Inggris JK Rowling, Harry Potteritu terjual seharga 18 ribu pound sterling atau sekitar Rp364 juta setelah dilelang.
Novel langka tersebut terjual oleh NLB Auctions yang berpusat di Paignton, Devon, Inggris, melansir Standard.co.uk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Itu adalah salah satu dari 300 edisi perpustakaan karena memiliki stempel perpustakaan pada halaman judulnya dan tanda-tanda kartu slip perpustakaan sebelumnya.
Sementara itu, buku Harry Potter And The Philosopher's Stoneedisi sampul tipis awal novel lainnya, yang menampilkan beberapa kerusakan pada punggung buku dan sampul, dijual seharga 1.300 pound sterling.
Setelah dirilis, penerbit hanya memproduksi sejumlah kecil salinan karena ketidakpastian tentang apakah buku tersebut akan terbukti populer atau tidak.
[Gambas:Instagram]
Seri tersebut, yang mencakup tujuh buku yang diadaptasi menjadi film blockbuster, kemudian menjadi salah satu yang paling populer di dunia.
Edisi pertama Harry Potter And The Philosopher's Stone dilelang seharga £45.201 pada bulan Juni tahun lalu, sementara salinan edisi pertama yang masih asli terjual seharga £69.000 pada bulan Maret 2022.
(wiw)猜你喜欢
- Noverizky: AKPI Semakin Maju Jika Dipimpin Martin Nagel
- Respons Kasus Viral, RupiahCepat Penuhi Panggilan OJK dan Klarifikasi ke AFPI
- ICI 2025 Angkat Lima Pilar Utama Pembangunan Infrastruktur
- Fokus Lawan Judol, Kasino Dinilai Bisa Jadi Alternatif Sumber PNBP Setelah Batubara dan Nikel
- Pemerintah
- FOTO: Sopir Bajaj Itu Bernama Ekawati, Tangguh Arungi Jalanan
- Lewat NIB hingga Bibit Cabai, Pertamina dan Bank Mandiri Tingkatkan Ekonomi Perempuan Suku Bajo
- IIS 2025 Tegaskan Kolaborasi Lintas Sektor Dorong Asuransi Berkelanjutan
- Program Kartu Prakerja Berlanjut Atau Tidak di Masa Pemerintahan Prabowo Subianto?